JAKARTA (beritatruk) – Penjualan truk di dalam negeri pada Juni 2020 kembali menanjak hingga 2.706 unit, naik 65% dari bulan sebelumnya 1.639 unit. Peningkatan ini seiring dengan pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di sejumlah daerah.
Data Juni lalu sekaligus mengakumulasi penjualan truk selama semester pertama (Januari-Juni) 2020 menjadi 23.330 unit, susut 17.979 unit atau lebih rendah 44% dibandingkan dengan penjualan pada periode yang sama tahun lalu.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan, penjuala truk secara ritel (dari diler ke konsumen) pada Juni 2020 didominasi oleh truk ringan (GVW 5-10 ton) yakni 2.231 unit atau meningkat 84% dari bulan sebelumnya. Namun, angka itu masih lebih rendah 42% dibandingkan dengan penjualan Juni tahun lalu.
Meski demikian, penjualan truk sedang (GVW 10-24 ton) pada Juni 2020 turun 19% menjadi 152 unit dari bulan sebelumnya 188 unit. Sementara itu, truk berat (GVW >24 ton) naik 35,7% dari 238 unit pada Mei menjadi 323 unit pada Juni lalu.
Dari data tersebut, penjualan truk ringan selama semester I/2020 tercatat sebanyak 17.876 unit atau turun 36% dari periode yang sama 2019, truk sedang 1.771 unit (-47%) dan truk berat 3.683 unit (63%).
Kenaikan penjualan cukup signifikan juga terjadi di segmen pikap. Pada Juni 2020, penjualan truk kecil ini melonjak 131,8% menjadi 5.091 unit. Meski demikian, angka bulanan ini 41% lebih rendah dibandingkan dengan penjualan pada bulan yang sama tahun lalu.
Adapun total penjualan pikap selama semester pertama 2020 mencapai 40.258 unit, turun 35% dibandingkan dengan periode yang sama 2019 sebanyak 61.661 unit.
Penjualan Bus
Segmen kendaraan niaga lainnya yakni bus juga menikmati kenaikan penjualan pada Juni lalu sebanyak 200 unit atau turun 77,8% dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Apabila dibandingkan dengan Juni 2019, penjualan bus hanya turun 16%.
Pasar bus tertolong oleh penjualan bus kecil (GVW 5-10 ton) yang justru mencatat pertumbuhan pada Juni 2020, yakni 196 unit atau naik 85%, bahkan melonjak 111% dibandingkan dengan bulan yang sama 2019.
Secara akumulatif, penjualan bus kecil pada Januari-Juni 2020 hanya berkurang 3 unit menjadi 809 unit dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebanyak 806 unit.
Berkat stabilitas pasar di kelas bus kecil ini, penjualan truk pada semester I/2020 tidak turun tajam seperti truk. Penjualannya hanya turun 20% menjadi 1.483 unit atau berkurang 366 unit dari periode yang sama tahun lalu 1.849 unit.
Dari data tersebut, pasar kendaraan niaga khususnya truk dan bus tampak mulai bangkit dari keterperukannya sejak Maret 2020 lalu akibat dampak pandemi Covid-19 yang disertai dengan pengetatan aktivitas transportasi dan sosial skala besar di seluruh Indonesia.