Beritatruk – Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2020 mengalokasikan 25% area pameran khusus untuk industri pendukung guna menampilkan industri kendaraan komersial Indonesia secara lebih lengkap.
Project Direktor untuk GIICOMVEC 2020 Sri Vista Limbong mengungkapkan industri pendukung itu, antara lain karoseri, special purpose vehicle, aksesoris, tools, parts, connected truck technology, perusahaan logistik berbasis teknologi, dan lainnya.
“GIICOMVEC 2020 akan menghadirkan cakupan industri yang lebih luas bukan hanya dari peserta kendaraan komersial, namun hingga seluruh industri pendukungnya,” katanya, Selasa (26/11).
Pada 2018, ajang tahunan ini menghadirkan puluhan kendaraan komersial dari lebih dari 40 merek ternama dari industri otomotif nasional. Dalam penyelenggaraan kedua pada 5–8 Maret 2020 di Jakarta Convention Center (JCC), GIICOMVEC akan menghadirkan industri komersial Indonesia lebih lengkap lagi.
Dalam penyelenggaraan kedua ini, GIICOMVEC 2020 akan mengalokasikan area pamer indoor dan area outdoor, GIICOMVEC 2020 juga mempersiapkan program demo di area outdoor yang diperuntukkan bagi peserta untuk menampilkan produk terbaru beserta teknologi unggulannya.
“Lebih kurang 3 bulan menuju penyelenggaraan pameran yang diperuntukkan sebagai platform bisnis industri kendaraan komersial Indonesia ini telah mencatat tingkat okupansi sebanyak lebih dari 65%,” ungkap Sri Vista.
Dia mengatakan GIICOMVEC 2020 masih membuka kesempatan bagi pelaku industri kendaraan komersial yang ingin bergabung dalam pameran tersebut.
“Mengakomodasi seluruh lini dari industri kendaraan komersial di Indonesia, GIICOMVEC 2020 akan menjadi ajang yang efektif untuk memantapkan brand dan membuka potensi bisnis baru,” ujarnya.
GIICOMVEC 2020 menargetkan key buyers dari berbagai industri, seperti operator bus, truk dan perusahaan logistic, perusahaan ritel, operator tur & perjalanan, perusahaan pertambangan, minyak, gas, dan energi, serta perusahaan konstruksi.
Selain itu, lanjut Sri Vista, jasa keuangan dan asuransi, barang konsumsi, restoran, kafe, dan layanan catering, usaha kecil dan menengah (UKM), lembaga kesehatan, badan pemerintah/swasta, serta industri pertanian, kehutanan, dan peternakan.