JAKARTA (beritatruk) – Kendaraan komersial sangat mendukung kelangsungan industri logistik di Indonesia. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk terus memperkuat basis industri kendaraan komersial, khususnya angkutan niaga.
Dalam gelaran GIICOMVEC 2020, PT Himawanputra ikut andil melihat peluang bisnis dalam perbaikan sasis pada truk yang bekerja sama dengan Josam, yakni perusahaan commercial vehicle service equipment dari Swedia.
Dalam angkutan niaga, sasis merupakan tulang punggung dari truk yang membawa beban yang dipasang di atas truk. Dengan muatan Over Dimension dan Over Load, sasis truk mudah bengkok bahkan rusak.
Hal tersebut membuat para pemilik kendaraan dilanda kegalauan, sebaiknya diperbaiki atau mengganti dengan sasis baru?
Lewat seminar “Peluang Bisnis Perbaikan Sasis Kendaraan Komersil”, salah satu narasumber Tanojo selaku pemilik perusahaan CV Sinar Surya, perusahaan yang melakukan perbaikan sasis truk, mengatakan seringkali kami terima pelanggan sasis truk yang bengkok bahkan rusak.
“Dari segi biaya tentu lebih baik untuk perbaikan ketimbang membeli sasis baru. Tapi perbaikan sasis memakan waktu 2 hari untuk yang ringan sampai 30 hari untuk kerusakan berat,”ujar Tanojo.
Waktu perbaikan yang lama ini wajar, mengingat metode tradisional seringkali terbatas dalam hal memotong dan melas ulang sasis.
Sementara narasumber lainnya, Rickard Per Eriksson (Josam), mengatakan pihaknya memiliki teknologi modern yang memiliki keunggulan perbaikan kendaraan komersil dengan memanfaatkan efisiensi waktu yang lebih cepat.
Mesin perbaikan sasis truk dengan alat frame press dari Josam
Pertumbuhan kendaraan komersil di Indonesia dinilai lebih cepat dibandingkan kendaraan penumpang. Oleh karenanya, Rickard menjelaskan frame press, hydraulic pumps, C-Clamps, Cam Aligner.
Frame press, yakni sistem yang menggunakan silinder 20 ton yang sangat cukup untuk bantu memperbaiki meluruskan sasis yang rusak parah.
“Kerusakan sasis yang ke samping karena kecelakaan, maka biasanya kita kunci dulu satu sisi dengan rantai, lalu satu sisi lagi kita dorong dengan silinder 20 ton ini. Kalau pake dongkrak lamanya bisa mencapai 10-20 hari,” ujarnya.