Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri mendorong Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) memperbanyak jumlah sopir truk bersertifikasi guna meningkatkan kompetensi pekerja angkutan logistik tersebut.
Menurut dia, sertifikasi dapat mencegah dan mengurangi angka kecelakaan lalu lintas, sekaligus meningkatkan penghasilan sopir truk dan keuntungan perusahaan.
“Sertifikasi akan menjamin sopir truk mendapatkan perlindungan sesuai dengan kompetensi yang mereka miliki, termasuk upah lebih tinggi,” kata Hanif usai menyerahkan sertifikasi kompetensi kepada 45 sopir truk pada Rapat Kerja Nasional Aptrindo Tahun 2019 di Jakarta, Kamis (14/2/2019).
Acara penyerahan sertifikasi tersebut dihadiri oleh Kepala Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Kemnaker Kunjung Masehat, Direktur Pengupahan Kemnaker Adriani dan Ketua Umum Aptrindo Gemilang Tarigan.
Menaker mengatakan sertifikasi sopir truk juga dibutuhkan untuk meningkatkan pengetahuan di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sehingga mereka bisa bekerja secara aman dan bertanggung jawab.
“Sopir yang tersertifikasi akan memahami dengan baik bidang K3. Sopir yang tersertifikasi akan semakin memahami risiko sehingga tidak akan melakukan pelanggaran,” ujarnya.
Kepala BNSP menambahkan, sertifikasi bukan hanya terkait keterampilan, melainkan juga soal keselamatan. “Yang paling penting adalah etika, sikap, dan mental. Karena sekarang mindset perlu diubah, diberikan keterampilan, pengetahuan, dan sikap kerja,” katanya.
Gemilang Tarigan mengungkapkan, kebutuhan terhadap sopir truk bersertifikasi kompetensi sangat besar. Saat ini terdapat sekitar 6,5 juta truk yang terdaftar di Aptrindo, dengan jumlah sopir truk yang dibutuhkan mencapai dua kali lipatnya.